Teks

Kamis, 19 September 2013

Lagu Rohani

KEHENDAK-MU

Tak semua yang kita punya akan terus abadi
Tak semua yang kita cinta jadi milik kita selamanya
Walau terasa berat menyakitkan di dalam hidup ini
tapi yakikan diri bahwa Dia tahu yang tebaik untuk kita

Ku ucapkan syukur atas rencana-Mu
Ku tahu rencana-Mu bukanlah kecelakaan
Kau yang tahu yang terbaik 
Disaat ku merasa bimbang dan ragu

Ku ucapkan syukur atas rancangan-Mu
Yang selalu memberi harapan dihidupku
Ku serahkan smua pada-Mu
Ajarku untuk seturut menerima semua
Kehendak-Mu

Kamis, 12 September 2013

Renungan Harian

BUKAN SALAH BIBIT

Bacaan : Hak.11:1-11
"Adapun Yefta orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead" (Hak.11:1).

Sebagian masyarakat indonesia percaya akan pentingnya bibit seseorang. Bibit merujuk pada identitas orangtua atau leluhur orang itu. Bila orangtuanya baik dipercayai si anak akan baik juga kepribadian dan jalan hidupnya. Demikian pula sebaliknya. "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" kata pepatah. Contoh praktisnya, ketika memilih jodoh, orang tua sering mendorong anaknya untuk melihat siapa orang tua dari orang yang ditaksirnya.

Tetapi hubungan antara indentitas orang tua dan kepribadian serta jalan hidup seseorang tidak selalu sesederhana itu. Yefta salah seorang hakim Israel yang namanya tercatat dalam Alkitab, salah satu contohnya. Ibunya bukanlah wanita baik-baik, seorang wanita tunasusila, karena itu ia selalu dikucilkan dan ditolak oleh saudara tirinya sendiri. Tetapi Tuhan justru memakai Yefta untuk memimpin bangsa Istrael pada zamannya, membebaskan Isreal, khusunya Gilead, dari penjajahan bangsa Amon.

Memang, orangua dan keluarga akan ikut membentuk karakter dan cara pandang seseorang. Tetapi, jalan hidup kita ada ditangan Tuhan dan kita sendiri bukan orang tuakita. karena itu kalau kita datang dari keluarga  yang "kurang baik" kita punya harapan dan harus berjuang untuk menjalani hidup yang lebih baik dari mereka . Kalau kita dari keluarga yang "baik", jangan lengah. Demikian pula, jangan kita asumsikan kalau ada rekan atau teman yang dari keluarga "kurang baik", maka pasti akan berakhir serupa. Jutru, bantu mereka untuk keluar dari bayang-bayang kelam tersebut.

BUAH MEMANG TAK JAUH DARI POHONNYA, TETAPI KITA BUKAN BUAH, SEHINGGA KITA BISA HIDUP SECARA BERBEDA DARI POHON (KELUARGA) KITA.